Kawan, sebagai manusia, kita menyadari betul bahwa kita adalah makhluk. Seorang ciptaan sang pencipta alam. Makhluk lemah yang tidak banyak hal bisa dikendalikan. Jangankan mengorganisasi makhluk lain, mengorganisasikan bagian dari dirinya sendiri tidak mampu. Bagaimana hidup kita masih tergantung mood kita. #bukankah sebagai tuannya, kita yang harusnya mengendalikan mood itu??? Kerja organ tubuh kita juga banyak yang berada diluar kendali kita. Detak jantung. Hembusan nafas. Respon mata kita.. Banyak hal kawan yang menjelaskan bahwa kita ini adalah ciptaan. Ciptaan yang penuh keterbatasan. Allah-lah yang telah menyetting semuanya bisa berjalan teratur dan terencana.
Kawan, meski banyak keterbatasan. Manusia diciptakan sebagai sebaik-baik bentuk ciptaan. Allah menjelaskannya pada surat At Tiin ayat 4,
Selain itu, Allah juga memilih manusia sabagai khalifah di muka bumi ini. Pemakmur, perawat dan pelestari alam ini. Allah memastikan keputusan itu dalam surat Al Baqarah ayat 30;
Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Al Baqarah: 30)
Tidak cukup dengan amanah itu. Allah melengkapi kita sebagai sebaik-baiknya bentuk ciptaan akal. Dengan akal, manusia diberikan kemampuan untuk memilih. Memilih jalan kebaikan atau jalan kefujuran. Karena akal itu pula kita, manusia akan mempertanggungjawabkan pilihannya.
(Asy Syam: 8)
Kawan, melengkapi desain ciptaan terbaik-Nya Allah anugrahkan pada manusia nafsu dan naluri. Naluri manusia mengantarkan manusia menempuh hidupnya. Secara fitrah manusia diciptakan memiliki naluri untuk mempertahankan hidup dan memiliki tujuan. Bekal naluri ini menjadikan hidup lebih menarik. Hidup ini adalah perjuangan. Apalagi diperseru dengan nafsu yang cenderung menuju ke kesenangan sementara. Membuat kita terlena sehingga lupa dengan tujuan yang hendak kita capai. Akhirnya banyak diantara kita yang tidak mampu mewujudkan apa yang kita inginkan.
Ada diantara kita yang merasa tidak disayang Tuhan. Padahal Allah sudah memproklamirkan sebagai sang Maha Penyayang. Apakah Allah tidak adil??? Padahal Allah adalah sang Maha Adil. Terus apa yang salah? Kenapa tujuan kita tidak tercapai??? Berikut ada sedikit tips kawan, tapi 90% ditentukan oleh keyakinan kita kepada Allah SWT, 10% adalah usaha kita yang hanya dengan ijin-Nya juga baru bisa terlaksana. Kawan, Allah tidak mungkin ingkar janji, Allah tidak mungkin pilih kasih. Kita saja yang merasa tidak disayang, padahal Allah sang maha penyayang.
Kawan, ketika kita memiliki impian untuk diwujudkan maka pastikan engkau melaksanakan hal-hal berikut ini:
1. Mintalah impian itu kepada Allah kawan.
Kawan, ini janji Allah kepada kita manusia. Berdoalah pasti dikabulkan oleh Allah. Bukan cuma akan dikabulkan, tidak hanya sebuah harapan. Tapi sebuah kepastian. Allah tidak akan mengingkari janji-Nya. Kalau kita mau meminta, pasti Allah berikan apa yang kita inginkan. Mungkin kita akan bertanya kok doaku belum juga dikabulkan??? Tidak segera juga terealisasikan? Maka pahamilah prinsip yang kedua kawan.
2. Sebesar keyakinan itulah impian akan terwujud.
Kawan, mungkin engkau pernah bertanya kepada Allah, kenapa doa-doamu belum diijabah. Mungkin pernah kau salahkan Allah, bahkan kau tidak percaya lagi kalau Dia maha pengabul dosa lantaran tak ada satupun doamu yang dikabulkan. Kawan, sebelum kau lanjutkan, jawablah sebuah pertanyaan berikut: “seberapakah yakinkah engkau kalau doamu akan dikabulkan???” Jangan-jangan engkau sendiri tidak yakin kalau kau mampu mencapai tujuan itu??? Jangan-jangan itu hanya angan-angan kosong??? Jangan-jangan kondisimu sendiri bertolak belakang dengan apa yang engkau inginkan?? Kawan, kenapa keyakinan itu penting??? Allah yang maha pengabul doa telah menyampaikan; dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, Allah berfirman:
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى
“Aku (Allah) sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku.” (Muttafaqun ‘alaih).
Kalau engkau yakin mampu, Allah pasti mampukan. Kalau kau ragu maka tujuan itu pun makin kelabu. Allah akan berikan jika engkau yakin Allah akan memberikannya. Allah maha pemurah kawan. Jangankan yang kau pinta, yang tidak kau pintapun Allah kasihkan, benarkan? Pernah minta udara? Pernah minta nasi?? Tidakkan…. Tapi Allah selalu cukupkan untuk kita kawan.
3. Usahakanlah mimpimu kawan
Suatu ketika dua adikmu minta laptop. Satunya sudah menjadi mahasiswa yang bergelut dengan tugas dan laporan setiap harinya. Adik satunya sudah bekerja dikantor. Kalau engkau yang diminta belikan laptop, adik manakah yang akan engkau belikan??? Mestinya dia yang setiap harinya berkutat dengan laptop, otak-otik tugas dan sering ke warnet untuk nyelesaikan tugaskan yang akan kau belikan?
Begitu juga dengan Allah kawan. Impian yang yakin kau capai. Usahakan jalan-jalan kecil untuk menyiapkan pertolongan Allah kawan. Allah sudah sampekan di Ar Rodu ayat 11 disampaikan bahwa:
“… Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…”
Ikhtiarkan kawan, tugas kita hanya berusaha. Menjemput impian dengan menyiapkan jalan-jalan impian.
4. Jadikanlah best friends kawan
Dalam hidup, adakalanya apa yang kita butuhkan bukanlah sesuatu yang kita inginkan. Kadang kita tidak suka tapi harus kita lalui untuk mencapai mimpi. Apalagi sudah jadi pasangan abadi kalau sebuah tujuan itu mesti diperjuangkan. Jalannya terjal bukan landai dan lapang. Berliku dan sering membikin kita jatuh bangun untuk mendapatkannya. Bukan tidak mungkin jika diantara kita ada yang tidak suka. Mau dipuncak tapi tidak susah-susah jalan menanjak.
Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan menjadikannya teman baik. Kenapa kok jadi best friend??? Coba perhatikan dan ingat-ingat lagi bagaimana kamu memulai hubungan dengan best friendmu. Best friend itu kan orang lain. Bukan orang yang memiliki hubungan darah, satu keluarga. Tapi kita bisa lebih dekat dan lebih percaya daripada orang tua kita. Terus hubungannya apa kawan???
Impian yang telah kita mintakan kepada Allah. Dengan sepenuh keyakinan kita bisa merasa untuk bisa meraihnya. Plan sudah disiapkan. Mesti bukan sesuatu yang kita sukai maka kita harus menjadikannya best friend. Walau bukan apa-apa kita tapi kita bisa mengobarkan apapun untuknya. Tips untuk menjadikannya sebagai best friend adalah dengan ukhuwah islamiyah. Ta’aruf, tafahhum, ta’awun, dan takaful. Jika kita mampu memposisikan impian kita sebagai best friend… inshaAllah impian itu akan bisa diwujudkan.
Kawan, kita sepakat Allah maha kuasa, Allah maha penyayang kepada kita. Tidak ada sesuatu apapun terjadi kecuali dengan izin-Nya. Jika kita bisa mimpikan sesuatu, bukankah itu juga dengan ijin Allah. Inshaallah selama kita dekat dengan-Nya impian itu akan menjadi nyata kawan.
Bukankah Dia yang punya segalanya kawan…
Bukankah Dia yang punya segalanya kawan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar