Kamis, 20 Februari 2014

Sekokoh Gunung

 


 "Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk,"
(An Nahl: 15)

          Sebuah keagungan Allah yang luar biasa berada dalam ciptaanNya, gunung. Ketika kita hendak membicarakan tentang gunung, kita pasti terbesit beberapa hal. Suhu yang dingin tapi segeeer, pemandangan yang asri, bebatuan yang besar, rimbunnya pepohonan dan lainnya. Kita banyak menemukan hewan-hewan dan tanaman yang tidak kita jumpai ketika kita di perkotaan. Pegunungan menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi, banyak orang berbondong-bondong menikmati segala fasilitas alam yang tersedia. Jauh-jauh dari kota pergi ke sana untuk berlibur. Merefresh diri dari kesibukan rutinitas sehari-hari.

         Kondisi di atas sering kita jumpai dan masuk akal kita ketika kita mau diskusi tentang gunung. Tapi pernahkan kita belajar lebih dari penciptaan gunung dan alam sekitarnya. Sedikit share sobat, di beberapa gunung kita temui ada air terjunnya...  Kenapa saya ambil kondisi ini??? Karena ada hal menarik yang pengen saya sampaikan dari kondisi tersebut. Saat kita berada di bawah air terjun, ketika kita melihat ke atas, ke ujung air tersebut kita akan dapati bebatuan yang menjulang ke langit tinggi. Bersap-sap, berlapis-lapis menyusun sebuah tebing tinggi menjulang. Tidak terbayangkan jika kita di bawah air terjun kemudian batu di depan kita ambrol kemudian bebatuan yang di atasnya tidak punya pijakan lagi sehingga longsoran batu tebing pun terjadi. Kira-kira bagaimanakah nasib kita yang berada dibawahnya tadi??? Tapi alhamdulillah batu yang bersap-sap itu tertahan kuat, menunjukkan keagungan penciptanya. Subhanallah karya Allah yang luar biasa, ar terjun itu masih mengalir deras dan bebatuan yang menyokongnya masih kokoh berdiri.

       Artinya apa sobat? Dalam kehidupan manusia, khususnya kita umat islam, aqidah/ keyakinan adalah bongkahan-bongkahan batu yang menyusun sebuah gunung yang kita lalui, yaitu kehidupan kita. Keimanan kita juga tidak terdiri dari iman kepada Allah saja, tetapi mencakup iman kepada malaikat, rasul, kitab, hari kiamat, serta qada' dan qadharNya Allah. Artinya gunung keimanan kita terdiri dari bongkahan-bongkahan batu keimanan yang menjadi satu. Jika ada sebongkah batu yang tidak sejalan maka minimal ia akan jatuh dan menimpa orang di bawahnya... Atau mungkin dia akan jatuh dan diikuti dengan bongkahan batu yang lainnya. Akibatnya apa? Banjir bandang atau longsoran tebing bebatuan yang terjadi dan akan menimbulkan korban. Sama halnya dengan aqidah/ keimanan kita. Jika ada yang melenceng dengan salah satu rukun iman kita, maka musibah itu akan terjadi. Jika itu tidak segera terbenahi tidak hanya berakibat buruk untuk diri pribadi tapi juga mengakibatkan kerusakan yang  lain. Kerusakan bagi kehidupan beragama kita dan orang-orang di sekeliling kita.
          Pelajaran yang kedua, ketika kita di pegunungan kita akan merasa kesejukan yang menusuk ke lubuk hati. Sampai di bela-belani jauh dari kota menuju ke pegunungan yang relatif jauh dari kebisingan kota. Bahkan bisa jadi butuh biaya lebih mahal daripada sekedar berlibur di tempat hiburan di kota. Ibrohnya adalah jika kita bertemu atau berkumpul dengan orang yang gunung aqidah/ keyakinannya benar kita akan merasakan kenikmatan, hati tentram, dan semua masalah mendapatkan penyelesaiannya. Kesejukan orang yang aqidahnya baik, orang yang sholeh, akan dapat kita rasakan dan mewarnai hidup kita. Tutur sapanya menentramkan hati, tingkah lakunya enak dinikmati. Pandangannya teduh. Senyumnya menyentuh. Jabatan tangannya hangat bersahabat. Maka benar jika obat hati itu salah satunya adalah berkumpul dengan orang yang sholeh.
         Bahkan rasulullah mengingatkan kita lewat pesannya, yang intinya agama seseorang itu tergantung dari agama temannya. Sobat yang budiman, cantiknya pemandangan pegunungan itu terasa menentramkan hati walau yang kita lihat hanya bongkahan batu. Artinya aura yang dipancarkan seseorang itu tidak semata tergantung pada cantik dan tampannya paras yang dimiliki, tetapi dari apa yang ada di dalam hati.....

Wallahu'alam bis showab.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar