Selasa, 22 Desember 2015

Hati-hati kesetrum lo yaaa

Kalo ingat kata "setrum" apa yang terlintas dalam bayanganmu kawan?
G kelintas apa", masyaAllah....
Sebagian dari kita jika mendengar kata setrum akan terlintas dalam benak tentang listrik, kabel, korslet dan kebakaran rumah. Bener kan kawan? Apa yang kau pikirkan sama kok dengan yang aku pikirkan. Ijinkan aku ambil cerita kawan.....

Kita mulai dari kabel ya? Kabel itu terdiri dari karet yang menggulung menutupi tembaga. Tembaga inilah konduktor yang baik yang bisa menghantarkan listrik. Artinya Tembaga ditakdirkan secara sunnatullah punya kemampuan menghantarkan arus listrik kawan. Tapi biar arus listrik itu bisa menghasilkan manfaat maka dibutuhkan arus positif dan negatif. keduanya bermuatan berbeda, saling berpasangan akibatnya kabel itu harus bungkus karet agar terpisah arus positif dan negatifnya. Kalau sampe karetnya mengelupas, positif dan negatifnya ketemu maka bisa terjadi korslet kawan. Kalo korslet kemudian sekrengnya tidak putus otomatis, wahhh bahaya kawan, maka akan terjadi KEBAKARANNNNNNN

Selasa, 13 Oktober 2015

Pepohonan di tepi jalan

Sobat, kita mesti sering naik mobil menuju suatu tempat rekreasi, atau tempat tujuan tertentu. Yang mesti kita alami adalah ketika kita pulang kampung saat lebaran. Dengan kendaraan yang kita punya, kita sering memacu sekencang mungkin agar cepat sampai di tujuan. Kecepatan penuh, gas pol remblong. Jika kita sedang berjalan-jalan naik mobil, di sepanjang jalan kita sering temui deretan pepohonan yang berderet, berjajar tertata rapi menemani perjalanan. Semakin cepat kita mengendarai kendaraan kita, kita akan merasa pepohonan itu berlari dengan cepat meninggalkan kita.
Seolah olah mereka yang berjalan padahal kita yang sebenarnya berjalan. Begitu juga dengan kita, kita lebih mudah melihat orang lain daripada melihat diri kita sendiri. Seakan teman kita yang pergi meninggalkan kita. Padahal mungkin diri kita yang meninggalkan mereka. Kita jarang merasa kalau yang berbuat adalah diri kita. Kita lebih mudah melihat orang lain, menilai, dan terkadang menyalahkannya. Sampai-sampai kita sering mencari "Kambing Hitam" untuk menutupi kesalahan kita. Pepatah mengajari kita bahwa, "Gajah dipelupuk tak tampak, kuman di seberang lautan tampak." Bukan begitu kawan???


Satu Hatiku Hanya Untuk-Nya

Kawan, Allah ciptakan satu hati untuk kita. Walaupun jumlahnya cuma satu, perannya cukup penting lho. Satu diantaranya adalah sebagai penawar atau penetral racun yang masuk ke dalam tubuh kita. Kalau hati kita sehat, maka akan sehat pula tubuh kita. Jadi keingat hadistnya Rasulullah, 

"وَإنَّ الجَسَدِ مُضْغَة إذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ وَإذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ ألا وَهِىَ القَلْبُ"
Artinya: "Ingatlah, sesungguhnya di dalam tubuh terdapat segumpal darah, yang apabila ia baik makla baiklah seluruh tubuh dan apabila ia buruk maka buruklah seluruh tubuh. Ketauhilah ia adalah hati."

Kawan kalau jumlahnya cuma satu berarti perannya penting. 

Sabtu, 24 Januari 2015

PARASIT KEHIDUPAN



           Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menemui hubungan antara dua makhluk yang kadang saling menguntungkan, ada yang merugikan, ada yang satu untung yang satu tidak mendapatkan apa2..... kita akan membahas dan mengambil hikmah dari sebuah makhluk yang dikenal dengan nama parasit. Sebelumnya, sebuah berita dari tetangga kita jadi pengantar tulisan ini. simak kabar berikut:

California, Sebuah rumah sakit di California dikejutkan dengan kematian seorang imigran dari Vietnam akibat infeksi cacing parasit yang menyebar ke seluruh tubuh, termasuk paru-parunya. Cacing tersebut ternyata telah lama menghuni tubuhnya dan mulai aktif setelah pasien mengambil obat steroid.

Imigran dari Vietnam itu diketahui berusia 65 tahun yang ternyata telah terinfeksi cacing sejak masih tinggal di Vietnam. Vietnam adalah salah satu dari banyak negara di dunia yang masih memiliki wilayah endemi cacing yang dapat menginfeksi manusia.

"Sekitar 80 hingga 90 persen kasus infeksi cacing spesies tertentu dapat menyebabkan kematian karena kondisi yang disebut 'hyperinfection', yaitu perjalanan cacing dalam tubuh manusia," kata Dr. Niaz Banaei, asisten profesor yang ahli dalam bidang penyakit menular di Stanford University School of Medicine.

Infeksi tersebut paling banyak disebabkan oleh cacing parasit spesies Strongyloides stercoralis, yang paling sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis di dunia. Biasanya, cacing parasit ini menginfeksi orang yang tinggal di daerah pedesaan Brazil, Argentina Utara dan Asia Tenggara.

Hingga saat ini diperkirakan telah ada sekitar 100 juta kasus infeksi cacing parasit di seluruh dunia. Cacing parasit hidup di tanah atau air dan biasanya di tempat-tempat dengan sanitasi yang buruk.

Cacing tersebut dapat menginfeksi manusia dengan menembus kulit dan mungkin hidup di usus manusia selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun, berkembang biak dan terus tumbuh hingga sepanjang 2 meter.

Untuk pasien dalam kasus ini, kondisi mulai muncul ketika dirinya mengambil steroid untuk mengobati gangguan yang menyebabkan peradangan arteri pada leher, kulit kepala dan lengan. Obat-obatan tersebut tampaknya telah memungkinkan cacing untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat.

Dokter menemukan bahwa pasien tersebut mengalami infeksi paru-paru yang parah akibat infeksi cacing. Rupanya cacing dewasa yang menghuni tubuh pasien selama bertahun-tahun, telah bertelur dan menghasilkan larva cacing dalam jumlah besar.

Larva tersebut kemudian menyerang dinding usus dan menyebar ke beberapa organ dalam tubuh. Ketika hal ini terjadi, ratusan ribu larva dapat mengirimkan bakteri dari usus ke bagian lain dari tubuh. Pasien tidak mampu bertahan hidup ketika cacing-cacing tersebut mulai menginfeksi paru-parunya.

"Obat mungkin dapat membantu mengobati infestasi cacing, tetapi tidak membantu ketika hyperinfection telah mencapai stadium lanjut," kata Dr. Peter Hotez, dekan dari National School of Tropical Medicine di Baylor College of Medicine, yang ahli di bidang ini.

Hotez menyarankan bahwa seseorang yang telah bepergian ke wilayah endemi cacing parasit, mungkin perlu melakukan serangkaian tes, termasuk tes tinja untuk memastikan bahwa dirinya bebas cacing. Temuan penelitian ini diterbitkan dalam edisi 21 Maret dalam New England Journal of Medicine, seperti ditulis Ivillage, Sabtu (23/3/2013).



                Makhluk yang disebut dengan parasit, bisa ditemukan di spesies tumbuhan maupun hewan. Semuanya ada ciri dan ibrah dari masing-masing jenisnya. bagaimana bahayanya hewan parasit, bagaimana bahayanya tumbuhan parasit, setengah parasit dan juga dengan segalanya manfaat yang bisa kita dapat darinya. Tumbuhan parasit yang menggantungkan sebagian sumber energi pada tumbuhan inang disebut parasit fakultatif dan tumbuhan yang sepenuhnya menggantungkan sumber energi pada tumbuhan inang disebut sebagai parasit obligat (parasit sejati). Parasit fakultatif masih memiliki organ fotosintetik yang berfungsi secara normal sebagaimana tumbuhan bukan parasit.
           Segala sesuatu diciptakan menjadi pelengkap antara satu dengan yang lainnya. Tidak ada hal yang tercipta sia-sia. Jika hari ini belum terbuka hikmah dan manfaatnya maka yakinlah esok pasti ditemukan juga.

Jumat, 23 Januari 2015

Mata dan Jempol Kaki



        Nama pendekku ardi, usiaku sekarang sudah 25 tahun. Namun aku masih suka duduk dibangku sekolah menengah pertama, tau kenapa? Karena aku masih belajar bersama anak-anak SMP. Meski tidak jadi murid lagi, namun perkembangan zaman membuat aku untuk terus belajar. Melihat murid-murid seusia itu, memang layak disebut masa untuk mengeksplorasi diri. Banyak kegiatan ku ikuti, banyak mode ku coba, dan banyak tingkah yang lagi ngetren ku tiru. Tapi kali ini aku ingin cerita tentang peristiwa yang menarik menurutku. Karena dari peristiwa itu, aku temukan sebuah hikmah hidup yang menyadarkan siapa aku sebenarnya.

Ok, kumulai saja ya ceritanya. Kayak tukang jamu ja gak mulai-mulai, hehehe..


        Ramadhan 1417 Hijriah, waktu menjelang kemenangan di penghujung ramadhan selalu diramaikan dengan banyak hal. Salah satu tradisi yang ada di daerah ku waktu itu adalah tradisi orang jawa. Namanya "nutup". Gambaran acaranya itu, setiap akhir ramadhan semua kluarga mengadakan hajatan dalam rangka syukuran telah bisa melaksanakan puasa sebulan lamanya. Walau kadang ada diantara mereka yang tidak puasa. Namun mereka sangat menghormati bulan ramadhan dengan mengadakan banyak tasyakuran di dalamnya.