G kelintas apa", masyaAllah....
Sebagian dari kita jika mendengar kata setrum akan terlintas dalam benak tentang listrik, kabel, korslet dan kebakaran rumah. Bener kan kawan? Apa yang kau pikirkan sama kok dengan yang aku pikirkan. Ijinkan aku ambil cerita kawan.....
Kita mulai dari kabel ya? Kabel itu terdiri dari karet yang menggulung menutupi tembaga. Tembaga inilah konduktor yang baik yang bisa menghantarkan listrik. Artinya Tembaga ditakdirkan secara sunnatullah punya kemampuan menghantarkan arus listrik kawan. Tapi biar arus listrik itu bisa menghasilkan manfaat maka dibutuhkan arus positif dan negatif. keduanya bermuatan berbeda, saling berpasangan akibatnya kabel itu harus bungkus karet agar terpisah arus positif dan negatifnya. Kalau sampe karetnya mengelupas, positif dan negatifnya ketemu maka bisa terjadi korslet kawan. Kalo korslet kemudian sekrengnya tidak putus otomatis, wahhh bahaya kawan, maka akan terjadi KEBAKARANNNNNNN
Artinya apa kawan? Jika manusia adalah seutas tembaga maka positif negatif itu adalah muatan kita kawan. Jika muatan positif adalah orang laki-laki maka muatan negatif itu adalah pasangannya kawan, berarti orang..... perempuan. Jangan suudzon, kalo perempuan jadi negatif, kalau gak mau gitu dibalik wes. intinya positif dan negatif itu berpasangan kawan. Sebagai manusia, ada laki ada perempuan. Ada akhwat, ada juga ikhwan. Kalo dua makhluk ini tidak diamankan bahaya kawan, itu sebabnya tembaga itu dibungkus pakai karet untuk mengamankannya. Kalau begitu, hubungan laki-laki dan perempuan itu akan bahaya jika tidak diamankan kawan. Makanya untuk mengamankan ikhwan dan akhwat bermuamalah, Allah memberikan aturan agama sebagai karet pelindung kawan. Kalau tembaga dekat" trus melekat gak pakai aturan jadinya korslet kawan. maksute kalo ikhwan dan akhwat dekat" gak pakai aturan agama, korslet lah kejadiannya.Kalo ikhwan dan akhwat berhubungan diluar kendali agama, korslet hati kawan. Dikit" galau. Galau kok dikit", hehehehe. Pikirannya kacau, terganggu, gak bisa fokus. Pikiran gak tenang, makan gak nyaman, tidur gak lelap karena korslet hati kawan.
Ujian mau belajar jadi kepikiran. Sudahkah dia belajar? Makan pa belum? Sampai lembutnya setan menggoda, "ah ntar tak bangunin sholat tahajud lah biar g kelupaan" Itu kalo korslet hati kawan.
Untung, untuk arus yang kecil PLN persero punya solusinya. Mereka memasang sekring. Jika terjadi korslet, maka sekring ini akan putus otomatis sehingga tidak menyebabkan kebakaran. sama juga dengan kita kawan, jika kita punya iman, pegangan agama. Maka ketika cinta kita kepada seseorang mau merobek karet agama. Allah akan putuskan otomatis, sekring yang dipasang Allah akan bekerja kawan. Entah lewat nasehat orang tua, teguran teman, atau kadang diingatkan guru yang tau. Tapi karena sekring itu putus maka awalnya mesti mati lampu kawan. Artinya ketika ditegur awalnya mesti gak trima atau kadang malu kawan. Jika Allah sayang ma ini orang, insy Allah akan lapangkan hatinya untuk kembali manajemen perasaannya kawan. Tapi untuk arus yang besar, tidak bisa begitu kawan. Setelah korslet terjadi maka akan langsung keluar percikan api yang akhirnya menjalar menimbulkan kebakaran. Mengerikan kan???
Artinya, jika kita jauh dari agama, susah dengar nasehat. Ketika hati ini korslet, maka kebakaran maksiat tidak akan terelakkan kawan. Aturan dilanggar, norma gak diperhatikan. Malu sudah tidak laku. Diingatkan katanya diganggu. Nasehat katanya mengumpat. Itulah kawan, respon korslet dosa besar. Dosa pegang tangan, saling pandang, berboncengan, ketemuan, pe berlanjut naudzubillah kebakaran aurat kawan.......
Ingat hanya karena seutas tembaga yang ketemu tidak pada tempatnya kawan.....Kesimpulannya, hati" dengan setrum cinta dalam hati kita kawan. Bertemulah pada tempatnya. Layaknya arus positif dan negatif yang ketemu pada pitingan lampu yang akhirnya bisa memberi terang kehidupan.....
Jazakallah wa afwan
terimakasih ilmunya, ustadz
BalasHapus