
Setelah sekian lama berjalan mereka berjalan, mereka bertiga menemukan bunga yang menurut mereka cukup aneh. Dengan pendapat masing-masing, si A berpendapat bahwa bunga itu berwarna gelap. Si B bilang bahwa bunga itu berwarna kuning. Sedangkan si C bilang bahwa bunga itu berwarna merah. Mereka tidak mau mengalah dan tetap mempertahankan pendapatnya masing-masing. Keributan pun tak terhindarkan. Ketiganya terlibat adu mulut bahkan akhirnya sampai adu pukul.
Dengan sekuat tenaga si A memukul si B yang mengakibatkannya tersungkur ke tanah. Kacamata si B jatuh ke pasir. Di satu pihak, duel antara si A dan si C terus terjadi. Karena sama-sama kuatnya mereka masih bertahan. Hingga akhirnya keduanya tersungkur ke tanah dan lepaslah kacamata mereka. Si B yang telah jatuh duluan telah berada di dekat bunga yang ternyata berwarna kuning. Si B pun memanggil kedua temannya dan mengajaknya mendekat ke bunga.
"Teman, kenapa tadi bunga yang berwarna kuning kok bisa jadi gelap dan merah ya?" tanya si A.
"Ya, tadi benar kok bungannya berwarna merah." tegas si C memperkuat argumennya.
Si B mengambil dan mengumpulkan kacamata mereka.
"Inilah sebabnya." Sambil mengangkat kacamata

Sobat, ketika kita menghadapi masalah maka sebaiknya kita melepaskan kacamata yang kita pakai. Biar yang merah kelihatan merah. Yang putih kelihatan putih, jelas apa adanya. Semoga kita bisa belajar dari kacamata untuk melihat dan menilai masalah dengan sebenarnya. Tidak tertipu dengan lensa individualitas kita. Sehingga tidak menyengsarakan diri kita sendiri, bahkan orang-orang disekeliling kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar