Togamas, Gramedia adalah contoh toko buku yang cukup eksis. Hampir di tiap kota kita bisa menemukannya. Ketika kita masuk toko buku, kita akan menemukan berbagai macam buku. Berbagai macam jenis judul. Berbagai jenis harga juga. Mulai tipis sampai yang tebal. Dari yang berbahasa Inggris sampai bahasa daerah. Dari buku tulis, bacaan sampai keagamaan. Lengkap wes. Sobat, jika kita mau beli buku baru, hayo apa yang harus kita lakuin? Ato apa yang biasa kita lakuin? Kita pasti sering membolak balik buku itu. Bisa lihat harga, bisa baca pengarang atau ringkasan ceritanya. betul???
Sobat semua, jika kita membeli buku tulis yang baru, kita bisa melihat sisi lain yang akan mengingatkan kita pada diri kita sendiri. Jika kita samakan dengan diri kita, maka buku baru itu adalah babak baru kita memasuki hidup ini. Ada buku yang tebal, ada pula buku yang tipis. Sama halnya dengan kita, ada yang berumur tebal alias panjang, ada pula yang berumur tipis atau pendek.Cover depan buku itu adalah tanggal dimana kita dilahirkan. Sedangkan cover belakang buku itu adalah tanggal kematian kita. Diantara cover depan dan belakang ada lembaran kertas yang menentukan tebal tipisnya buku itu. Artinya tiap lembar kertas itu adalah tiap hari lembaran dalam hidup kita. Dikertas itulah kita akan menulis. Maka di lembaran hari itulah sebenarnya kita berkarya. Apa yang kita lakukan bisa kita lihat dijejak rekam harian yang kita lalui. Bisa sehari tertulisi penuh, bisa tertulisi sebagian, atau bahkan tidak ada tulisannya sama sekali. Semakin banyak tulisan, berarti semakin sibuk diri kita. Kita tinggal melihat kesibukan itu berupa kebaikan atau keburukan. Jika itu baik, maka kita telah menulis kebaikan dalam lembaran buku kehidupan kita. Tapi jika yang kita lakukan keburukan, berarti kita telah menulis keburukan dalam buku kehidupan kita.
Sobat semua, jika kita membeli buku tulis yang baru, kita bisa melihat sisi lain yang akan mengingatkan kita pada diri kita sendiri. Jika kita samakan dengan diri kita, maka buku baru itu adalah babak baru kita memasuki hidup ini. Ada buku yang tebal, ada pula buku yang tipis. Sama halnya dengan kita, ada yang berumur tebal alias panjang, ada pula yang berumur tipis atau pendek.Cover depan buku itu adalah tanggal dimana kita dilahirkan. Sedangkan cover belakang buku itu adalah tanggal kematian kita. Diantara cover depan dan belakang ada lembaran kertas yang menentukan tebal tipisnya buku itu. Artinya tiap lembar kertas itu adalah tiap hari lembaran dalam hidup kita. Dikertas itulah kita akan menulis. Maka di lembaran hari itulah sebenarnya kita berkarya. Apa yang kita lakukan bisa kita lihat dijejak rekam harian yang kita lalui. Bisa sehari tertulisi penuh, bisa tertulisi sebagian, atau bahkan tidak ada tulisannya sama sekali. Semakin banyak tulisan, berarti semakin sibuk diri kita. Kita tinggal melihat kesibukan itu berupa kebaikan atau keburukan. Jika itu baik, maka kita telah menulis kebaikan dalam lembaran buku kehidupan kita. Tapi jika yang kita lakukan keburukan, berarti kita telah menulis keburukan dalam buku kehidupan kita.
Setiap tulisan dalam buku, adakalanya menarik untuk dibaca, tapi terkadang juga ada yang sama sekali tidak menarik. Begitu juga dalam kehidupan kita. Terkadang kita temui bagian dari cerita kita yang menarik atau kita dapati kisah hidup seseorang yang menarik dan menginspirasi. Namun, terkadang juga kita temui penggalan kisah yang sedih dalam hidup kita. Atau kisah orang lain yang tidak layak untuk dijadikan teladan atau ditiru. Ternyata samakan, apa yang terjadi dalam buku cerita itu dengan cerita dalam kehidupan kita. Ketika kita menulis di atas buku tulis kita, mungkin kita menggunakan pensil, mungkin juga menggunakan bolpoint. Tapi jangan lupa, semuanya ada resikonya. Betullll ! Jika kita memilih untuk menulis menggunakan pensil, jika salah bisa dihapus. Tapi jika menggunakan bolpoint, jika salah tidak bisa dihapus. Sama halnya dengan kita, dalam hidup kita terkadang kita bisa berbuat salah yang bisa segera termaafkan. Namun ada saatnya kita bisa berbuat salah yang tidak termaafkan oleh orang lain. Makanya jika kita menulis dalam buku kehidupan kita, hati2lah biar tidak terjadi kesalahan. Ok!
Tapi satu hal yang menarik sobat, seburuk apapun yang kita tuliskan di halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman berikutnya yang putih dan bersih, baru dan tiada cacat. Sama dengan hidup kita, seburuk apapun kemarin, Allah selalu menyediakan hari yang baru untuk kita. Kita selalu diberi kesempatan baru untuk melakukan sesuatu dengan yang benar dalam hidup kita setiap harinya. Kita selalu bisa memperbaiki kesalahan kita dan melanjutkan alur cerita kedepannya sampai saat usia berakhir, sesuai yang sudah ditetapkan-Nya.
Terimakasih Allah untuk hari yang baru ini. Syukuri hari ini,dan isilah halaman buku kehidupanmu dengan hal-hal yang baik semata. Jangan pernah lupa, untuk selalu bertanya kepada Allah tentang apa yang harus ditulis tiap harinya supaya pada saat halaman terakhir buku kehidupan kita selesai, kita dapati diri ini sebagai pribadi yang berkenan kepadaNya dan buku kehidupan itu layak untuk dijadikan teladan bagi anak-anak kita dan siapapun setelah kita nanti. menulislah dengan tinta cinta dan kasih sayang serta pena kebijaksanaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar