Minggu, 23 Maret 2014

Sekuntum mawar baiknya sama ulat atau kupu-kupu?

                 Jika ada taman bukan tidak mungkin ada sekuntum mawar yang sedang tumbuh. Walau memang ada banyak bunga yang ada di taman. Namanya aja taman. Kalau taman bunga maka sebagian besar ya isinya bunga. Jika ada bunga yang tumbuh bukan tidak mungkin disitu juga hidup seekor ulat. Sobat, jika mawar yang tumbuh dan berkembang itu ada ulatnya, kira-kira yang terjadi apa? Mungkin ada daunnya yang dimakan. compang camping bahkan habis dimakan ulat. Betulkan? Mungkin juga tidak cuma daun, bisa juga tangkai dan kuncup bunganya. Jika pucuknya dimakan Ulat, kuncup bunganya dihabiskan ulat, apa mungkin bunganya akan mekar? Tentu tidak. pasti nunggu kuncup yang baru bukan? 
            Sobat, sebenarnya ulat dan kupu-kupu itu kan sama ya? Cuma saja kalau kupu itu ulat yang senantiasa tumbuh dan berkembang hingga mencapai fase yang berikutnya. Berarti ulat dan kupu itu pada dasarnya sama. Sobat, namun jika kita lihat, jika sekuntum mawar itu ada kupunya, akan kah rusak helai daunnya? akankah pupus pucuknya? atau akan layu kuncup bunganya? Tentu tidak. Namun mawar itu akan tambah terlihat cantik dan anggun. Itulah bedanya ulat yang telah berproses menjadi kupu-kupu.
                 Sebenarnya mau ngomong apaan sih? Sobat, tulisan di atas mengingatkan pada kita tentang bagaimana hubungan itu yang sebenarnya. Kenapa agama kita melarang hubungan dua insan yang disebut pacaran, karena pacaran itu dilakukan remaja yang masih tumbuh dan . Sang mawar yang masih tumbuh untuk jadi keras dan berbunga. Sang ulat juga tumbuh dan berkembang. Jika mereka bertemu yag terjadi bukan kebaikan tapi kerusakan pada sang bunga. Daunnya tidak lagi utuh, pucuk-pucuknya banyak yang patah. Jika dibiarkan, bukan hanya tidak berbunga. Tapi bisa sang bunga mati. Kenapa bunga yang masih tumbuh dan berkembang atau dedaunan muda yang dimakan ulat? Karena jika masih muda, dagingnya masih empuk, tulangnya tidak keras, seratnya masih mudah dikoyak. Begitu juga manusia jika usianya masih muda, ia masih mudah untuk digoda dengan segalanya yang ada disekelilingnya. Aqidah, ibadah, dan akhlaqnya bisa ja terlena karena prinsip di usia muda belum matang. Itu kenapa budaya barat menyerang anak-anak muda bangsa ini.
                      Namun mawar yang terus tumbuh dan berkembang ditengah duri-durinya, kelak dia akan berbunga dengan indah. Kuncupnya merekah indah. Sang ulat pun jika terus tumbuh dan berkembang, melewati masa kepompong yang berat, dia akan menjadi kupu-kupu yang indah. Semuanya tidak gampang, karena sang mawar harus bertahan dengan duri-duri kehidupan yang terkadang sakit dan tidak mengenakkan. Ulat pun akan berpuasa panjang di dalam kepompong. Keluar dari kepompong juga tidak mudah. Kupu muda harus meratakan seluruh energi dan isi tubuhnya dengan jalan melewati jalan sempit di ujung kepompong. Namun semuanya akan jadi sangat indah. Kupu-kupu yang bertemu dengan bunga. Masa penantiannya terbayar lunas dengan ketakjuban seni Indah Illahi di baliknya. Pertemuan itu menghasilkan madu yang manis dan menjadi obat bagi kita semua. 
                 Teruslah tumbuh dan berkembang hingga masa itu datang, masa yang diridhoi Tuhan.
wallahu'alam




1 komentar: